Jumat, 20 Desember 2013

Bab 11 - perilaku konsumen

KELAS SOSIAL DAN KELOMPOK STATUS


A.  Perbedaan antara Kelas Sosial dengan Status Sosial

Menurut Weber, status sosial berbeda dengan kelas sosial sebagai prinsip mendasar mengenai stratifikasi sosial. Kelas sosial mengacu pada perbedaan secara ekonomis dan kesenjangan ekonomi. Sedangkan status sosial mengacu pada perbedaan yang menurut posisi individu di masyarakat dan penghormatan masyarakat kepada seseorang berdasarkan posisi sosialnya di masyarakat.

Hubungan-hubungan individu terkait dengan status sosial dapat dilihat dari situasi yang khusus. Status sosial ditentukan situasi khusus yang memungkinkan seseorang mendapat penghormatan atau penghargaan dari orang lain. Penghormatan tersebut bisa karena beberapa faktor misalnya, keturunan, agama, kharisma yang ia miliki, ketokohannya di masyarakat, dan lain sebagainya. Lain halnya pada kelas sosial yang lebih menekankan pada faktor ekonomi. Status sosial muncul pada masyarakat komunal di mana penghormatan terhadap orang lain berdasarkan faktor-faktor tersebut di atas dianggap penting.

Durkheim melihat bahwa prestise dalam konsep penghormatan sosial pada masyarakat komunal sebagai sesuatu yang “keramat/suci” dalam kehidupan sosial. Sehingga agama dalam masyarakat tersebut dipahami sebagai tatanan moral dan nilai yang menyediakan kerangka kultural dalam kehidupan. Agama menjadi sumber makna sosial yang menentukan gaya kehidupan masyarakat dan dapat “merendahkan” yang satu dan “meninggikan” yang lain.

Sementara Weber melihat kelas sosial sebagai faktor yang beroperasi pada setiap individu di dalam masyarakat. Kelas sosial dan status sosial menentukan bentuk-bentuk khusus stratifikasi sosial yang memperlihatkan elemennya masing-masing.

B.  Pemilikan

Pemilikan adalah symbol keangotaan kelas tidak hanya jumlah pemilikannya, tetapi sifat pilihan yang dibuat.

C.  Dinamika Kelas Sosial

Prilaku kelas social dinamis kerna mencerminkan lingkungan yang berubah. Dinamika kelas social mencerminkan perbedaan kelas antara kelas  middle-up and middle-down. Sehingga terlihat jelas sekali mencoloknya.

D. Social Mobility dan Konsekuensinya terhadap Market  

Mobilitas social adalah suatu gerakan dalm struktur social yaitu pola-pola tertentu yang mengaur organisasi suatu kelompok social.

·        Tipe gerak social yaitu:
a)  Gerak social vertikal
gerak social vertikal merupakan suatu perpindahan individu atau objek dari suatu kedudukan social ke kedudukan lainnya yang tidak sederajat.
Gerak social vertical sesuai dengan aranhnya dibedakan menjadi dua lagi:
·        Gerak social vertical naik
Terdapat dua bentuk utama yaitu:
· Masuknya individu-individu yang mempunyai kedudukan rendah ke dalam kedudukan yang lebih tinggi.
· Pembentukan suatu kelompok baru, yang kemudian ditempatkan pada derajat yang lebih tinggi dari kedudukan individu-individu pembentuk kelompok tersebut.
·        Gerak social vertical turun
Terdapat dua bentuk utama diantaranya:
· Turunya kedudukan individu  ke kedudukan yang lebih rendah derajatnya.
· Turunya derajat kelompok individu yang dapat berupa disintegrasi kelompok sebagai suatu kesatuan.

b) Gerak social horizontal
Gerak social merupakan suatu perpindaha individu atau objek social dari suatu kedudukan social ke kedudukan lainya yang sederajat.

E.  Klasifikasi Geodemografi dan Manfaatnya bagi Pemasar

Klasifikasi geodemografi merupakan gabungan antara demografi dan geografi. Yang termasuk dalam demografi itu sendiri terdiri atas industri, perusahaan, dan lokasi. sedangkan geografi terdiri atas region, ukuran kota, tingkat pendapatan dan iklim. pemanfaatannya itu sendiri bagi pemasar yaitu merupakan pada bidang industri dapat memasarkan produk yang diproduksi dari industri tersebut, sehingga dapat memperoleh keuntungan yang sesuai. Dalam perusahan juga sama saja pada bidang industri tersebut. Lokasi yang strategis dapat mempengaruhi pemasaran sehingga dalam menentukan lokasi merupakan sangat penting. Region dalam manfaatnya bagi pemasar sebuah wilayah yang masyarakat konsumennya memakai produk yang sesuai dengan yang dibutuhkan. ukuran kota yang terdapat pada suatu wilayah sangat mempengaruhi manfaat bagi pemasar itu sendiri. tingkat kepadatan penduduk yang tinggal dalam suatu wilayah berarti tingkat konsumsi suatu produk sangat besar pada wilayah tersebut. sehingga sangat jelas bahwa tingkat kepadatan sangat mempengaruhi dan banyak manfaatnya bagi pemasar. Iklim yang tidak mendukung dapat membuat pemasaran tidak efektif karena akan menghambat transaksi pemasaran. dari uaraian diatsa klasifikasi geodemografi mempunyai manfaanya bagi pemasaran.

F.  Pemasaran untuk Pangsa Kelas Sosial

Prosedur untuk pangsa pasar mencakupi langkah-langkah berikut:
1. Identifikasi pemakaian kelas social dari produk.
2. Perbandingan variable kelas social untuk pemagsaan dangan variable lain (pendapatan,  siklus hidup, dsb)
3. Deskripsi karakteristik kelas social yang diidentifikasi di dalam target pasar.
4. Perkembangan program pemasaran unuk memaksimumkan keefektifan bauran pemasaran yang didasarkan pada konsistensi dengan sifat kelas social.

Pangsa pasar kelas social denag dideskripsikan dengan dua jenis variable:
1. Informasi profil umum
2. Informasi spesifikasi produk
Analisis pangsa pasar berdasarkan profil sosioekonomi memungkinkan seseorang  pemasar mengembangkan program pemasaran yang komprehensif agar cock degan karakteristik sosioekonomi dari target pasar. Ini akan mencakupi sifat produk, strategi media, strategi kreatif, saluran distribusi, dn penetapan harga.

G. Pengenalan Kebutuhan dan Kriteria Evaluasi

Kriteria evaluasi berisi dimensi atau atribut tertentu yang digunakan dalam menilai alternative – alternative pilihan , Kriteria alternative dapat muncul dalam berbagai bentuk , misalnya dalam membeli mobil seorang konsumen mungkin mempertimbangkan kriteria , keselamatan , kenyamanan , harga , merek , negara asal ( country of origin ) dan juga spek hedonik seperti gengsi , kebahagian , kesenangan dan sebagainya .

Beberapa kriteria evaluasi yang umum adalah :
1.Harga

Harga menentukan pemilihan alternative.Konsumen cenderung akan memilih harga yang murah untuk suatu produk yang ia tahu spesifikasinya. Namun jika konsumen tidak bisa mengevaluasi kualitas produk maka harga merupakan indicator kualitas . Olehg karena itustrategi harga hendaknya di sesuaikan dengan karakteristik produk.

2. Nama Merek

Merek terbukti menjadi determinan dalam setiap pembelian . nampaknya merek merupakan pengganti dari mutu dan spesifikasi produk.Ketika konsumen sulit menilai kriteria kualitas produk kepercayaan pada merek lama yang sudah memiliki reputasi sangat baik dapat mengurangi resika kesalahan dalam pembelian.

3.Negara Asal

Negara asal dimana produk di hasilkan menjadi pertimbangan penting dikalangan konsumen negara asal sering mencitrakan kualitas produk.Konsumen mungkin sudah tidak meragukan lagi kualitas produk elektronik dari jepang . Sementara untuk jam tangan nampaknya jam tangan buatan swiss merupakan produk yang handal tak teragukan .

4. Saliensi ( Atribut yang mencolok )

Konsep saliensi mencerminkan ide bahwa kriteria evaluasi kerap berbeda dengan pengaruhnya untuk konsumen yang berbeda dan juga produk yang berbeda . Pada suatu produk mungkin seorang  konsumen mempertimbangkan bahwa harga adalah hal yang penting , tetapi tidak untuk produk yang lain . Atribut yang mencolok ( salient) yang benar-benar mempengaruhi proses evaluasi di sebut sebagai atribut determinan.

H. Proses Pencarian

Jumlah dan jenis pencarian yang dijalankan oleh individu bervariasi menurut kelas sosial terendah, mempunyai sumber informasi terbatas, dan mereka kurang beruntung dalam menyaring kesalahan informasi dan kecurangan didalam masyarakat urban yang kompleks. Untuk mengimbanginya, konsumen kelas pekerja kerap mengandalakn kerabat atau teman dekat untuk informasi mengenai kepuasan konsumsi. Konsumen kelas menengah lebih percaya pada informasi yang diperoleh dari media dan secara aktif terlibat dalam pencarian exsternal dari media tersebut. Semakin tinggi tingkat sosial, semakin besar akses kedalam informasi media.

I.   Bahasa Sosial

Pola bahasa individual berkorelasi erat dengan kelas sosial mereka. Pentingnya bahasa dapat dimengerti melalui analisis teks yang digunakan didalam iklan. Mobil mahal seperti Mercedes dan Cadillac menggunakan kata-kata yang lebih panjang,, eufemisme yang lebih sedikit dan lebih banyak bahasa abstrak.iklan mobil kelas bawah dan menengah berbicara banyak tentang sifat fisik,menekankan gambar ketimbang kata dan lebih memungkinkan menggunakan bahasa slang atau bahasa jalanan.

J. Proses Pembelian

Status sosial mempengaruhi di mana dan bagaimana orang merasa mereka harus berbelanja.Orang dengan status rendah memiliki tempat lokal yang memungkinkan bertatap muka di mana mereka mendapatkan pelayanan dan kreditt yang mudah acap kali di dalam lingkungan tempat tinggal.
Konsumen kelas menengah atas merasa lebih percaya akan kemampuan mereka dalam berbelanja.Mereka akan bertualang ke tempat – tempat baru untuk berbelanja dan akan menelajahi sebuah toko untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.Toko yang memberikan potongan harga secara tradisional menarik bagi kelas menengah karena mereka cermat dan berpikiran ekonomis dalam pembelian mereka.Pada tahun – tahun awal,toko yang memberikan potongan harga kerap tidak menjual mereka bergengsi atau merk desainer,,tetapi karena pendapatan kelas menengah bertambah dan pengaruh informasi meluas.

K. Metode Penelitian Pemasaran Untuk Mengukur Kelas Sosial
Para peneliti pemasaran mengukur kelas sosial sebagai variabel bebas untuk menentukan hubungannya dengan variabel terikat yaitu minat akan sesuatu.Metode objektif memberikan status berdasarkan responden yang memiliki semacam nilai dari variabel yang distratifikasikan.Variabel yang sering di gunakan yaitu pekerjaan pendapatan, pendidikan ukuran dan jenis tempat tinggal, pemilikan barang.
Nilai – nilai yang di tetapkan dalam satu dri dua cara.Satu metode menggu nakan survei terhadap orang yang diminta untuk meningkatkanprestise orang – orang dalam berbagai pekerjaan.Metode yang kedua yaitu menggunakan ukuran objektif seperti peningkatan pendidikan rata –rata atau pendapatan kelompok pekerjaan.


Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar