KELAS SOSIAL
DAN KELOMPOK STATUS
A. Perbedaan antara Kelas Sosial dengan Status
Sosial
Menurut Weber, status sosial berbeda
dengan kelas sosial sebagai prinsip mendasar mengenai stratifikasi sosial.
Kelas sosial mengacu pada perbedaan secara ekonomis dan kesenjangan ekonomi.
Sedangkan status sosial mengacu pada perbedaan yang menurut posisi individu di
masyarakat dan penghormatan masyarakat kepada seseorang berdasarkan posisi
sosialnya di masyarakat.
Hubungan-hubungan individu terkait dengan status sosial dapat dilihat dari situasi yang khusus. Status sosial ditentukan situasi khusus yang memungkinkan seseorang mendapat penghormatan atau penghargaan dari orang lain. Penghormatan tersebut bisa karena beberapa faktor misalnya, keturunan, agama, kharisma yang ia miliki, ketokohannya di masyarakat, dan lain sebagainya. Lain halnya pada kelas sosial yang lebih menekankan pada faktor ekonomi. Status sosial muncul pada masyarakat komunal di mana penghormatan terhadap orang lain berdasarkan faktor-faktor tersebut di atas dianggap penting.
Durkheim melihat bahwa prestise dalam konsep penghormatan sosial pada masyarakat komunal sebagai sesuatu yang “keramat/suci” dalam kehidupan sosial. Sehingga agama dalam masyarakat tersebut dipahami sebagai tatanan moral dan nilai yang menyediakan kerangka kultural dalam kehidupan. Agama menjadi sumber makna sosial yang menentukan gaya kehidupan masyarakat dan dapat “merendahkan” yang satu dan “meninggikan” yang lain.
Sementara Weber melihat kelas sosial sebagai faktor yang beroperasi pada setiap individu di dalam masyarakat. Kelas sosial dan status sosial menentukan bentuk-bentuk khusus stratifikasi sosial yang memperlihatkan elemennya masing-masing.
Hubungan-hubungan individu terkait dengan status sosial dapat dilihat dari situasi yang khusus. Status sosial ditentukan situasi khusus yang memungkinkan seseorang mendapat penghormatan atau penghargaan dari orang lain. Penghormatan tersebut bisa karena beberapa faktor misalnya, keturunan, agama, kharisma yang ia miliki, ketokohannya di masyarakat, dan lain sebagainya. Lain halnya pada kelas sosial yang lebih menekankan pada faktor ekonomi. Status sosial muncul pada masyarakat komunal di mana penghormatan terhadap orang lain berdasarkan faktor-faktor tersebut di atas dianggap penting.
Durkheim melihat bahwa prestise dalam konsep penghormatan sosial pada masyarakat komunal sebagai sesuatu yang “keramat/suci” dalam kehidupan sosial. Sehingga agama dalam masyarakat tersebut dipahami sebagai tatanan moral dan nilai yang menyediakan kerangka kultural dalam kehidupan. Agama menjadi sumber makna sosial yang menentukan gaya kehidupan masyarakat dan dapat “merendahkan” yang satu dan “meninggikan” yang lain.
Sementara Weber melihat kelas sosial sebagai faktor yang beroperasi pada setiap individu di dalam masyarakat. Kelas sosial dan status sosial menentukan bentuk-bentuk khusus stratifikasi sosial yang memperlihatkan elemennya masing-masing.
B. Pemilikan
Pemilikan adalah symbol keangotaan
kelas tidak hanya jumlah pemilikannya, tetapi sifat pilihan yang dibuat.
C. Dinamika Kelas
Sosial
Prilaku kelas social dinamis kerna
mencerminkan lingkungan yang berubah. Dinamika kelas social mencerminkan
perbedaan kelas antara kelas middle-up and middle-down. Sehingga
terlihat jelas sekali mencoloknya.
D. Social Mobility
dan Konsekuensinya terhadap Market
Mobilitas social adalah suatu gerakan
dalm struktur social yaitu pola-pola tertentu yang mengaur organisasi suatu
kelompok social.
·
Tipe gerak social yaitu:
a) Gerak social
vertikal
gerak social vertikal merupakan suatu
perpindahan individu atau objek dari suatu kedudukan social ke kedudukan
lainnya yang tidak sederajat.
Gerak social vertical sesuai dengan
aranhnya dibedakan menjadi dua lagi:
·
Gerak social vertical naik
Terdapat dua bentuk utama yaitu:
· Masuknya individu-individu yang
mempunyai kedudukan rendah ke dalam kedudukan yang lebih tinggi.
· Pembentukan suatu kelompok baru, yang
kemudian ditempatkan pada derajat yang lebih tinggi dari kedudukan
individu-individu pembentuk kelompok tersebut.
·
Gerak social vertical turun
Terdapat dua bentuk utama diantaranya:
· Turunya kedudukan individu
ke kedudukan yang lebih rendah derajatnya.
· Turunya derajat kelompok
individu yang dapat berupa disintegrasi kelompok sebagai suatu kesatuan.
b) Gerak social
horizontal
Gerak social merupakan suatu perpindaha
individu atau objek social dari suatu kedudukan social ke kedudukan lainya yang
sederajat.
E. Klasifikasi Geodemografi
dan Manfaatnya bagi Pemasar
Klasifikasi geodemografi merupakan
gabungan antara demografi dan geografi. Yang termasuk dalam demografi itu
sendiri terdiri atas industri, perusahaan, dan lokasi. sedangkan
geografi terdiri atas region, ukuran kota, tingkat pendapatan dan iklim.
pemanfaatannya itu sendiri bagi pemasar yaitu merupakan pada bidang industri
dapat memasarkan produk yang diproduksi dari industri tersebut, sehingga dapat
memperoleh keuntungan yang sesuai. Dalam perusahan juga sama saja pada bidang
industri tersebut. Lokasi yang strategis dapat mempengaruhi pemasaran
sehingga dalam menentukan lokasi merupakan sangat penting. Region dalam
manfaatnya bagi pemasar sebuah wilayah yang masyarakat konsumennya memakai
produk yang sesuai dengan yang dibutuhkan. ukuran kota yang terdapat pada suatu
wilayah sangat mempengaruhi manfaat bagi pemasar itu sendiri. tingkat kepadatan
penduduk yang tinggal dalam suatu wilayah berarti tingkat konsumsi suatu produk
sangat besar pada wilayah tersebut. sehingga sangat jelas bahwa tingkat
kepadatan sangat mempengaruhi dan banyak manfaatnya bagi pemasar. Iklim yang tidak
mendukung dapat membuat pemasaran tidak efektif karena akan menghambat
transaksi pemasaran. dari uaraian diatsa klasifikasi geodemografi mempunyai
manfaanya bagi pemasaran.
F. Pemasaran untuk
Pangsa Kelas Sosial
Prosedur untuk pangsa pasar mencakupi
langkah-langkah berikut:
1. Identifikasi pemakaian kelas social
dari produk.
2. Perbandingan variable kelas social
untuk pemagsaan dangan variable lain (pendapatan, siklus hidup, dsb)
3. Deskripsi karakteristik kelas social
yang diidentifikasi di dalam target pasar.
4. Perkembangan program pemasaran unuk
memaksimumkan keefektifan bauran pemasaran yang didasarkan pada konsistensi
dengan sifat kelas social.
Pangsa pasar kelas social denag
dideskripsikan dengan dua jenis variable:
1. Informasi profil umum
2. Informasi spesifikasi produk
Analisis pangsa pasar berdasarkan
profil sosioekonomi memungkinkan seseorang pemasar mengembangkan program
pemasaran yang komprehensif agar cock degan karakteristik sosioekonomi dari
target pasar. Ini akan mencakupi sifat produk, strategi media, strategi
kreatif, saluran distribusi, dn penetapan harga.
G. Pengenalan
Kebutuhan dan Kriteria Evaluasi
Kriteria evaluasi berisi dimensi atau atribut tertentu yang digunakan dalam menilai alternative – alternative pilihan , Kriteria alternative dapat muncul dalam berbagai bentuk , misalnya dalam membeli mobil seorang konsumen mungkin mempertimbangkan kriteria , keselamatan , kenyamanan , harga , merek , negara asal ( country of origin ) dan juga spek hedonik seperti gengsi , kebahagian , kesenangan dan sebagainya .
Beberapa kriteria evaluasi yang umum adalah :
1.Harga
Harga menentukan pemilihan
alternative.Konsumen cenderung akan memilih harga yang murah untuk suatu produk
yang ia tahu spesifikasinya. Namun jika konsumen tidak bisa mengevaluasi
kualitas produk maka harga merupakan indicator kualitas . Olehg karena itustrategi harga
hendaknya di sesuaikan dengan karakteristik produk.
2. Nama Merek
Merek terbukti menjadi determinan dalam
setiap pembelian . nampaknya merek merupakan pengganti dari mutu dan spesifikasi
produk.Ketika konsumen sulit menilai kriteria kualitas produk kepercayaan pada
merek lama yang sudah memiliki reputasi sangat baik dapat mengurangi
resika kesalahan dalam pembelian.
3.Negara Asal
Negara asal dimana produk di hasilkan
menjadi pertimbangan penting dikalangan konsumen negara asal sering mencitrakan
kualitas produk.Konsumen mungkin sudah tidak meragukan lagi kualitas produk elektronik dari
jepang . Sementara untuk jam tangan nampaknya jam tangan buatan swiss merupakan
produk yang handal tak teragukan .
4. Saliensi ( Atribut yang mencolok )
Konsep saliensi mencerminkan ide bahwa
kriteria evaluasi kerap berbeda dengan pengaruhnya untuk konsumen yang berbeda
dan juga produk yang berbeda . Pada suatu produk mungkin seorang konsumen
mempertimbangkan bahwa harga adalah hal yang penting , tetapi tidak untuk
produk yang lain . Atribut yang mencolok ( salient) yang benar-benar
mempengaruhi proses evaluasi di sebut sebagai atribut determinan.
H. Proses
Pencarian
Jumlah dan jenis pencarian yang
dijalankan oleh individu bervariasi menurut kelas sosial terendah, mempunyai
sumber informasi terbatas, dan mereka kurang beruntung dalam menyaring
kesalahan informasi dan kecurangan didalam masyarakat urban yang kompleks.
Untuk mengimbanginya, konsumen kelas pekerja kerap mengandalakn kerabat atau
teman dekat untuk informasi mengenai kepuasan konsumsi. Konsumen kelas menengah
lebih percaya pada informasi yang diperoleh dari media dan secara aktif
terlibat dalam pencarian exsternal dari media tersebut. Semakin tinggi tingkat
sosial, semakin besar akses kedalam informasi media.
I.
Bahasa Sosial
Pola bahasa individual berkorelasi erat
dengan kelas sosial mereka. Pentingnya bahasa dapat dimengerti melalui analisis
teks yang digunakan didalam iklan. Mobil mahal seperti Mercedes dan Cadillac
menggunakan kata-kata yang lebih panjang,, eufemisme yang lebih sedikit dan
lebih banyak bahasa abstrak.iklan mobil kelas bawah dan menengah berbicara
banyak tentang sifat fisik,menekankan gambar ketimbang kata dan lebih
memungkinkan menggunakan bahasa slang atau bahasa jalanan.
J. Proses
Pembelian
Status sosial mempengaruhi di mana dan
bagaimana orang merasa mereka harus berbelanja.Orang dengan status rendah
memiliki tempat lokal yang memungkinkan bertatap muka di mana mereka
mendapatkan pelayanan dan kreditt yang mudah acap kali di dalam lingkungan
tempat tinggal.
Konsumen kelas menengah atas merasa
lebih percaya akan kemampuan mereka dalam berbelanja.Mereka akan bertualang ke
tempat – tempat baru untuk berbelanja dan akan menelajahi sebuah toko untuk
mendapatkan apa yang mereka inginkan.Toko yang memberikan potongan harga secara
tradisional menarik bagi kelas menengah karena mereka cermat dan berpikiran
ekonomis dalam pembelian mereka.Pada tahun – tahun awal,toko yang memberikan
potongan harga kerap tidak menjual mereka bergengsi atau merk desainer,,tetapi
karena pendapatan kelas menengah bertambah dan pengaruh informasi meluas.
K. Metode
Penelitian Pemasaran Untuk Mengukur Kelas Sosial
Para peneliti pemasaran mengukur kelas
sosial sebagai variabel bebas untuk menentukan hubungannya dengan variabel
terikat yaitu minat akan sesuatu.Metode objektif memberikan status berdasarkan
responden yang memiliki semacam nilai dari variabel yang
distratifikasikan.Variabel yang sering di gunakan yaitu pekerjaan pendapatan,
pendidikan ukuran dan jenis tempat tinggal, pemilikan barang.
Nilai – nilai yang di tetapkan dalam
satu dri dua cara.Satu metode menggu nakan survei terhadap orang yang diminta
untuk meningkatkanprestise orang – orang dalam berbagai pekerjaan.Metode yang
kedua yaitu menggunakan ukuran objektif seperti peningkatan pendidikan rata
–rata atau pendapatan kelompok pekerjaan.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar