Kamis, 07 November 2013

bab 6 - perilaku konsumen


PERSEPSI KONSUMEN



Stimuli Pemasaran dan Persepsi Konsumen

1.   Stimuli pemasaran adalah setiap komunikasi / stimuli fisik yang didesain untuk mempengaruhi konsumen. Produk & komponennya (kemasan, isi, ciri fisik) adalah stimuli utama. Komunikasi yang didesain untuk mempengaruhi konsumen adalah stimuli tambahan yg mempresentasikan produk (kata-kata, gambar, & simbol) atau melalui stimuli lain seperti harga, tempat penjualan & sales.

2.   Stimuli lingkungan adalah stimuli fisik yg di desain untuk mempengaruhi keadaan lingkungan. Faktor kunci yg menentukan persepsi konsumen :
a.  Karakteristik stimulus yang mempengaruhi persepsi : elemen indera & structural.
b.  Kemampuan konsumen untuk mendeteksi perbedaan dalam suara, cahaya, bau dan stimuli lainnya. 

Karakteristik Stimulus yang Mempengaruhi Persepsi


Terdapat 2 (dua) karakteristik stimulus yang mempengaruhi persepsi:

1.   Sensory mempengaruhi bagaimana suatu produk dirasakan, meliputi faktor : warna, bau, rasa.
2. Faktor struktural meliputi ukuran iklan, posisi penempatan iklan, warna dan kontras.


Karakterisik Konsumen yang Mempengaruhi Persepsi

Terdapat 5 (lima) karakteristik konsumen yang mempengaruhi persepsi, yaitu:
1.   Membedakan stimulus :
apakah konsumen bisa merasakan perbedaan antara dua atau lebih stimuli. Apakah konsumen merasakan perbedaan merk berdasarkan rasa, perbaan, harga & bentuk kemasan produk ? Kenyataannya banyak konsumen yang bisa membedakan merk produk berdasarkan rasa, tapi ada juga yang tidak bisa. sehingga pemasar sering menggunakan iklan agar konsumen mampu membedakan merk.

2. Tingkat ambang batas (Threshold level).
Kemampuan konsumen utk mendeteksi perbedaan suara, cahaya, bau dll ditentukan oleh tingkat ambang batas, meliputi :
·        Absolute threshold adalah jumlah rangsangan minimum yg dapat dideteksi oleh indera.
·        Differential threshold adalah kemampuan sistem indera untuk mendeteksi / membedakan antara dua stimuli. Ex : harga odol gigi yg belum pernah dibeli konsumen lebih murah 300 drpd harga odol gigi yg biasa dibelinya. Perbedaan harga 300 tdk mempengaruhi konsumen dlm mengubah pilihannya. Tp jk perbedaan harga 800 maka konsumen bersedia merubah pilihannya.

3. Subliminal perception (persepsi bawah sadar)
adalah kemampuan konsumen memberikan tanggapan terhadap stimulus yang berada di bawah kesadaran. Ex : ketika penonton bioskop sedang menikmati film tiba-tiba diberika dua pesan yg ditayangkan secara cepat sehingga penonton tidak menyadari adanya tayangan pesan tsb. Tapi, secara mengejutkan penjualan produk tersebut justru meningkat.

4. Tingkat adaptasi terjadi jika konsumen tidak lagi memperhatikan stimulus yang berulang-ulang. Ex : ketika konsumen melihat iklan produk dengan diskon 20%, pertama kali konsumen akan tertarik, tapi jika iklan tersebut ditayangkan terus menerus & tidak ada perubahan tingkat potongan harga, konsumen sudah terbiasa & tidak memperhatikan iklan tersebut.

5. Generalisasi stimulus terjadi jika konsumen melihat dua atau lebih stimulus yang mempunyai kesamaan (hubungan yang dekat) dan saling mempengaruhi satu dengan lainnya, sehingga dapat disubstitusikan. Proses generalisasi sangat dihindari pemasar, karna pemasar berusaha mendiferensiasikan mereknya dengan merek lain. Di pihak lain, pemasar juga mengharapkan generalisasi ketika mereka ingin memperkenalkan produk baru, dengan harapan laku terjual seperti produk yang lama. Kebijakan ini dinamakan family branding. Ex : produsen sirup ABC memperkenalkan produk baru berupa kecap, sambal, saus, sarden.


 Proses Terjadinya Persepsi

Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses diterimanya stimulus melalui pancaindera, lalu stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi.
Persepsi merupakan bagian dari keseluruhan proses yang menghasilkan tanggapan setelah rangsangan diterapkan kepada manusia. Dari segi psikologis, dikatakan bahwa tingkah laku seseorang merupakan fungsi dari cara dia memandang.

Dalam proses persepsi, terdapat tiga komponen utama:
1. seleksi adalah proses penyaringan oleh indera terhadap rangsangan dari luar.
2. Interpretasi yaitu proses mengorganisasikan informasi sehingga mempunyai arti bagi seseorang, interpretasi juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti pengalaman masa lalu, motivasim kepribadian dan kecemasan.
3. Interpretasi dan persepsi kemudian diterjemahkan dalam bentuk tingkah laku sebagai reaksi.
Jadi proses persepsi adalah melakukan seleksi, interpretasi, dan pembulatan terhadap informasi yang sampai.

Proses fisik adalah proses stimulus mengenai alat indera.

Proses fisiologis adalah stimulus yang diterima oleh alat indera diteruskan oleh saraf sensoris ke otak.

Proses psikologis adalah proses yang terjadi di dalam otak.



Peran Ekspektasi pada Persepsi

Ekspektasi bisa mengubah persepsi individu dimana individu tersebut bisa melihat apa yang mereka harapkan dari apa yang terjadi sekarang.



Semiotis

Semiotics adalah pembahasan dari tanda penawaran itu satu keterangan dari bagaimana orang-orang mengekstrak arti dari perkataan, bunyi dan gambar. Satu pemahaman dari semiotics menolong satu perancang untuk menanamkan pekerjaan dengan referensi yang memperbolehkan mereka untuk mengomunikasikan beberapa lapisan dari keterangan ke satu pembaca.



Inferensi Perseptual

Perseptual adalah kemampuan memahami dan menginterpresentasikan informasi sensori atau kemampuan intelek untuk mencarikan makna yang diterima oleh panca indera. Inferensi adalah tindakan atau proses yang berasal kesimpulan logis dari premis-premis yang diketahui atau dianggap benar.



 Implikasi Pemasaran dari Inferensi Perseptual

·        Konsumen cenderung membentuk citra terhadap merek, toko, dan perusahaan didasarkan pada inferensi mereka yg diperoleh dr stimuli pemasaran & lingkungan.

·        Citra : total persepsi trhdp suatu objek, yg dibentuk dgn memproses informasi dr berbagai sumber setiap waktu.




Sumber :















Tidak ada komentar:

Posting Komentar