Jumat, 01 November 2013

bab 5 perilaku konsumen


KEPRIBADIAN DAN GAYA HIDUP


Kepribadian dan Perilaku Konsumen

Kepribadian
Setiap konsumen mempunyai karakteristik psikologis yang berbeda-beda terutama dalam menentukan dan merespon lingkungannya. Lingkungan dimana mereka berinteraksi terhadap pengaruh dan perubahan yang mendominasi setiap keputusannya ketika menentukan sebuah pilihan terhadap produk dan jasa tertentu. Konsep kepribadian merupakan seperangkat pola perasaan dan pemikiran perilaku yang memiliki keunikan terhadap respon di berbagai situasi.

Pola perasaan konsumen memiliki ciri khas:
a. kepribadian mencerminkan perilaku masing-masing individu
b. kepribadian bertahan lam dan konsisten
c. kepribadian dapat berubah

Ciri-ciri kepribadian konsumen yang inovatif dan yang tidak inovatif merupakan ciri kepribadian yang dogmatis sehingga orang dengan dogmatis tinggi sulit untuk menerima hal-hal baru karena keyakinan orang ini sangat kuat sehingga harus dipengaruhi oleh figur yang berkuasa atau orang terkenal. Sebaliknya kepribadian dengan dogmatis rendah sangat mudah dipengaruhi oleh informasi baik yang menekankan pada perbedaan produk secara faktual juga informasi tentang kegunaan produk.


Karakteristik Pribadi Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Keputusan membeli dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur hidup pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli.
· Umur dan Tahap Daur Hidup
· Pekerjaan
· Situasi Ekonomi
· Kepribadian




Teori-Teori Kepribadian

Beberapa teori kepribadian ada 3:
1. Freudian Theory,
2. Neo-Freudian Personality Theory,
3. Trait Theory.

FREUD
NEO FREUD
TRAIT/SIFAT
Dasar Pemikiran: manusia, memiliki dorongan yang tidak disadari
Dasar pemikiran: pembentukan dan pengembangan kepribadian didasari hubungan sosial
Dasar pemikiran: kepribadian manusia bisa diukur menurut karakteristik psikologis khusus yang disebut sifat
Kepribadian manusia dipengaruhi tiga komponen: Id, Superego, Ego
Kepribadian manusia digolongkan ke dalam tiga kelompok: Patuh, Agresif, Lepas dari orang lain (detached)
Manusia berbeda karena adanya sifat berbeda pada setiap individu. Keinovatifan, Marerialisme, Etnosentrisme
Para konsumen sering tidak menyadari alas an mereka mengkonsumsi sesuatu
Perilaku konsumen tergantung bagaimana posisi atau perilakunya dalam lingkungan social
Konsumen membuat pilihan mereka dan dengan pembelian golongan produk yang luas, bukan merek tertentu


Dimensi Kepribadian  

1.Ekstraversi
Suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang senang bergaul dan banyak bicara dan tegas.
2.Sifat menyenangkan
Suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang baik hati, kooperatif dan mempercayai.
3.Sifat mendengarkan kata hati
Suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang bertanggung jawab, dapat
diandalkan, tekun dan berorientasi prestasi
4.Kemantapan emosional
Suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang tenang, bergairah, terjamin (positif), lawan tegang, gelisah, murung dan tak kokoh (negative).
5.Keterbukaan terhadap pengalaman
Suatu dimensi kepribadian yang emncirikan seseorang yang imajinatif, secara artistic peka dan intelektual.


Gaya Hidup

Gaya hidup hanyalah salah satu cara mengelompokkan konsumen secara psikografis. Gaya hidup pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya. Ada orang yang senang mencari hiburan bersama kawan-kawannya, ada yang senang menyendiri, ada yang bepergian bersama keluarga, berbelanja, melakukan kativitas yang dinamis, dan ada pula yang memiliki dan waktu luang dan uang berlebih untuk kegiatan sosial-keagamaan. Gaya hidup dapat mempengaruhi perilaku seseorang, dan akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi seseorang .
Pendekatan gaya hidup cenderung mengklasifikasikan konsumen berdasarkan variabel-variabel Activity, Interest, Opinion, yaitu aktivitas, interes (minat), dan opini (pandangan-pandangan). Menurut Setiadi sikap tertentu yang dimiliki konsumen terhadap suatu objek tertentu bisa mencerminkan gaya hidupnya. Gaya hidup seseorang bisa juga dilihat dari apa yang disenangi, ataupun pendapatnya mengenai objek tertentu.
Gaya hidup hanyalah salah satu cara mengelompokkan konsumen secara psikografis. Gaya hidup pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya. Ada orang yang senang mencari hiburan bersama kawan-kawannya, ada yang senang menyendiri, ada yang bepergian bersama keluarga, berbelanja, melakukan aktivitas yang dinamis, dan ada pula yang memiliki dan waktu luang dan uang berlebih untuk kegiatan sosial-keagamaan. Kasali menyatakan bahwa gaya hidup mempengaruhi perilaku seseorang, dan akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi seseorang.
Gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka, apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga di dunia sekitarnya.Perubahan gaya hidup membawa implikasi pada perubahan selera (selera pria dan wanita berbeda), kebiasan dan perilaku pembelian.perubahan lain yang terjadi adalah meningkatnya keinginan untuk menikmati hidup.

Manfaat jika memahami gaya hidup konsumen :
1. pemasar dapat menggunakan gaya hidup konsumen untuk melakukan segmentasi pasar sasaran.
2. pemahaman gaya hidup konsumen juga akan membantu dalam memposisikan produk di pasar dengan menggunakan iklan.
3. jika gaya hidup diketahui, maka pemasar dapat menempatkan iklannya pada media-media yang paling cocok.
4. mengetahui gaya hidup konsumen, berarti pemasar bisa mengembangkan produk sesuai dengan tuntutan gaya hidup mereka


Nilai dan Gaya Hidup

Nilai adalah alat yang menunjukkan alasan dasar bahwa cara pelaksanaan atau keadaan akhir tertentu lebih disukai secara sosial dibandingkan cara pelaksanaan atau keadaan akhir yang berlawanan. Dan gaya hidup merupakan pola hidup seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas atau kegiatan, minat, dan pendapatnya.
Orang yang berasal dari subkultur, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama dapat mempunyai gaya hidup yang berbeda. Konsep gaya hidup apabila digunakan oleh pemasar secara cermat, dapat membantu untuk memahami nilai-nilai konsumen yang terus berubah dan bagaimana nilai-nilai tersebut mempengaruhi perilaku konsumen. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Oleh karena itu, pemasar harus mmemperhatikan dengan cermat dan menjadi pertimbangan yang  berarti terhadap kepribadian, nilai dan gaya hidup konsumen yang ditujunya dimana mempengaruhi perilaku pembelian konsumen tersebut.


Menggunakan Karakteristik Gaya Hidup dalam Strategi Pemasaran


Aplikasi kepribadian, konsep diri, gaya hidup, psikografi dalam strategi pemasaran :
1. Segmentasi pasar sasaran
contoh :
Pada produk susu mengidentifikasi beberapa kelompok gaya hidup konsumen, yaitu :
§  Konsumen yang menginginkan kesehatan dan kebutuhan gizinya terpenuhi
§  Kelompok konsumen yang sangat memperhatikan kandungan kadar lemak susu karena takut kegemukan
§  Konsumen yang mengkonsumsi karena kebiasaan saja
Berdasarkan ke tiga kelompok ini muncul dua produk yaitu:
Produk dengan kadar lemak dan kandungan gizi yang normal yang diperuntukkan kelompok ke satu dan ke tiga. Jenis produk kedua yaitu susu yang mempunyai kadar lemak yang rendah
2. Membantu dalam memposisikan produk di pasar dengan menggunakan iklan
3. Pemasar dapat menempatkan iklan produknya pada media-media yang paling cocok
4. Pemasar bisa mengembangkan produk sesuai dengan tuntutan gaya hidup mereka


Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar