Jumat, 22 November 2013

bab 8 - perilaku konsumen

SIKAP KONSUMEN


A. Definisi Sikap Konsumen

Sikap merupakan kecenderungan yang dipelajari, ini berarti bahwa sikap yang berkaitan dengan perilaku membeli terbentuk sebagai hasil dari pengalaman langsung mengenai produk, informasi secara lisan yang diperoleh dari orang lain atau terpapar oleh iklan di media masa, internet dan berbagai bentuk pemasaran langsung. Menurut Gordon Allpor dalam Hartono Sastro wijoyo(2005), Sikap adalah Mempelajari kecenderungan memberikan tanggapan pada suatu obyek baik disenangi maupun tidak disenangi secara konsisten.

Karakteristik sikap antara lain :

1.Sikap memiliki objek
2.Konsistensi sikap
3.Sikap bisa positif, negatif, dan netral.
4.Intensitas sikap
5.Resistensi sikap
6.Persistensi sikap
7.Keyakinan sikap
8.Sikap dan situasi


B. Fungsi-fungsi Sikap Konsumen

Daniel Kazt mengusulkan empat klarifkasi fungsi sikap sebagai berikut:
    ·        Fungsi Utilitarian
Fungsi yang berhubungan dengan prinsip-prinsip dasar imbalan dan hukuman. Dalam hal ini menjelaskan beberapa sikap konsumen yang berkembang terhadap suatu produk. Sikap konsumen yang menyenangkan atau mengecewakan  pada produk yang akan menjadi perkembangan sikap. Jika konsumen merasakan obat sakit kepala mampu menghilangkan rasa sakit dengan cepat, maka konsumen akan mengembangkan sikap positif pada obat tersebut, dan sebaliknya. Oleh karena itu, iklan pada suatu produk harus berisi manfaat (utility) yang bisa  diperoleh oleh konsumen.

   ·        Fungsi Ekspresi Nilai
Sikap yang dikembangkan oleh konsumen terhadap suatu merek produk yang didasarkan oleh kemampuan merek produk itu mengekspresikan nilai-nilai yang ada pada dirinya (self-concept). Ketika konsumen membeli mobil mewah BMW, maka pusat perhatian yang utama adalah gengsi kelas sosial bukan manfaat produk itu.

   ·        Fungsi Mempertahankan Ego
Sikap yang dikembangkan oleh konsumen cenderung untuk melindunginya dari tantangan eksternal maupun perasaan internal, sehingga membentuk fungsi mempertahankan ego. Ketika konsumen merasakan bahwa dirinya kurang maskulin, maka konsumen akan berusaha mencari produk atau merek produk yang mampu meningkatkan rasa maskulinitasnya misalnya dengan menghisap rokok atau minuman alkohol. Dengan  begitu, akan tantangan dari internal tersebut terpenuhi.

  ·        Fungsi Pengetahuan
Sikap membantu konsumen mengorganisasikan informasi yang begitu banyak yang setiap hari dipaparkan pada dirinya. Dari seluruh informasi itu, konsumen memilah-milah informasi yang relevan dan tidak relevan dengan kebutuhannya. Fungsi pengetahuan juga bisa membantu mengurangi ketidakpastian dan kebingungan.


C.  Model Sikap Tiga Komponen

Sikap ini terdiri dari tiga komponen utama, yaitu:

1. Komponen kognitif, yaitu komponen yang tersusun atas dasar pengetahuan atau informasi yang dimiliki seeorang tentang objek sikapnya. Dari pengetahuan tesebut kemudian akan terbentuk suatu keyakinan tertentu tentang objek dari sikap tersebut.

2. Komponen afektif, yaitu komponen yang terdiri dari seluruh perasaan atau emosi seseorang terhadap suatu objek, terutama penilaian, yang bersifat evaluatif dan berhubungan erat dengan nilai – nilai kebudayaan atau sistem nilai yang dimilikinya.

3. Komponen konatif, yaitu merupakan kecenderungan seseorang untuk bertingkah laku yang berhubungan dengan objek sikapnya.


D. Peran Sikap dalam Pengembangan Strategi Pemasaran

Pengukuran sikap konsumen bagi pemasaran merupakan hal yang sangat penting. Dengan mengetahui sikap, pemasar dapat mengidentifikasi segmen manfaat, mengembangkan produk baru dan memformulasikan serta evaluasi strategi promosional. Sikap konsumen terhadap suatu produk dapat bervariasi bergantung pada apa yang menjadi orientasi. Berkenaan dengan sikap, pemasar diharapkan mengidentifikasi segmen konsumen berdasarkan manfaat produk yang diinginkan oleh konsumen. Pengembangan produk dapat dilakukan dengan terlebih dahulu mengetahui sikap konsumen. Mengukur sikap konsumen bisa dilakukan dengan cara menyebarkan kuisoner kepada kelompok konsumen sasaran yang sebelumnya telah diidentifikasi. Dengan adanya kuisoner dapat mengukur sikap konsumen, tetapi tidak hanya berhenti sampai disitu saja, sikap konsumen perlu terus menerus dipantau agar produk yang dikembangkan  benar-benar memenuhi keinginan konsumen. Sikap konsumen merupakan hal yang sangat penting  dalam pengembangan strategi promosi. Dengan mengikuti apa yang diinginkan konsumen akan memudahkan bagi pihak promosi untuk membuat iklan yang menarik perhatian.


E.  Hubungan Antara Kepercayaan dan Sikap

Bagian terpenting dari bagian pemasaran adalah bagaimana kepercayaan mempengaruhi sikap terhadap merek dan bagaimana sikap terhadap merek mempengaruhi perilaku. Hubungan di antara ketiga hal itu sangat penting bagi pemasar karena akan menentukan strategi pemasaran yang berhasil. Dengan kepuasan pada suatu produk dapat memperkuat sikap dan mempertinggi probabilitas pembelian produk kembali.


F.  Memprediksi Perilaku Dengan Sikap

Terdapat enam faktor yang mempengaruhi kemampuan sikap dalam memprediksi perilaku, antara lain:
     ·        Tingkat Keterlibatan Konsumen
Jika tingkat keterlibatan konsumen terhadap suatu obyek sikap tinggi (misalnya produk), maka perilakunya cenderung akan sesuai dengan sikapnya yang cenderung kuat.
    
     ·        Pengukuran sikap
Jika pengukuran sikap valid dan reliabel dan mempunyai tingkat abstraksi yang sama dengan pengukuran perilaku serta dalam waktu yang relatif dekat atau bersamaan waktunya, maka sikap dapat digunakan untuk memprediksi perilaku.
   
    ·        Pengaruh orang lain
Orang lain yang mempunyai pengaruh kuat dalam kondisi tertentu dapat mempengaruhi sebuah sikap yang negatif menghasilkan perilaku yang positif. Contoh seorang anak tidak suka pada produk pakaian merek A, namun karena orang tua atau kakaknya mempengaruhinya untuk memlih dan membeli merek B, maka meskipun sikapnya positif terhadap merek A, namun perilakunya tidak positif.
   
   ·        Faktor situasional
Kondisi yang mendesak dan situasi yang tidak mendukung (dalam kondisi berduka /sakit maupun gembira) seringkali menyebabkan sikap tidak dapat digunakan untuk memprediksi perilaku.
   
   ·        Pengaruh merek lain
Merek lain yang lebih unggul dalam memberikan manfaat yang diharapkan seringkali mempengaruhi hubungan sikap dengan perilaku.  Konsumen bisa memilih merek lain karena setelah dipilih dan dirasakan ternyata sesuai dengan yang diharapkan konsumen.

   ·        Kekuatan sikap
Sikap dapat digunakan untuk memprediksi perilaku, ketika sikap tersebut sangat kuat ada pada konsumen.


G. Model Perubahan Kepercayaan, Sikap dan Perilaku

Sejumlah kondisi yang perlu di perhatikan sehubungan dengan usaha mengubah sikap yaitu sebagai berikut

   ·      Kepercayaan lebih mudah diubah daripada mengubah manfaat yang diinginkan. Hal ini caranya merubah citra merek melalui kampanye iklan.

   ·        Kepercayaan terhadap merek lebih mudah diubah daripada sikap merek. Kognisi lebih mudah dirubah daripada afeksi.

    ·        Sikap lebih mudah di ubah ketika produk adalah low involvement. 
    
    ·        Sikap yang lemah lebih mudah di banding sikap yang kuat.

    ·        Sikap yang dipegang oleh konsumen dengan kurang yakin dalam proses evaluasi merek akan lebih mudah di rubah.

    ·        Sikap dapat mudah dirubah jika terdapat konflik antara yang satu dengan yang lainnya seperti konflik kepentingan.

Setelah mempelajari hal diatas maka selanjutnya pemasar harus dapat mengetahui model perubahan kepercayaan, sikap dan perilaku, dimana dalam model ini proses perubahan di mulai dengan pesan atau komunikasi dengan maksud membujuk. Pemrosesan informasi pesan kemudian terjadi. Pada titik ini proses perubahan terjadi melalui jalur yang berbeda yaitu
v Jalur pengambilan keputusan
Dapat di pelajari dengan :
·        Proses Perubahan Sikap berdasarkan Elaboration Likelihood Model 
·        Model Multiatribut 
·        Model Reasoned Action atau Model Behavioral Intentions  
  
v Jalur eksperiental
Dapat dipelajari dengan :
·        Balance Theory  
Mempengaruhi sikap dengan teori pertimbangan sosial 

v Jalur pengaruh perilaku
Dapat di pelajari dengan :
·        Mempelajari pengaruh behaviorial

      Selain 3 hal diatas pemasar juga dapat mengubah Sikap setelah pembelian dengan mempelajariDissonance Theory, Atributtion theory dan Passive learning. Selain itu ada 4 tipe menurut Assael (1992) di dalam menguatkan dan mengubah sikap yaitu

1.   Menguatkan sikap positif diantara pengguna dan merek yang telah ada, perusahaan dapat menggunakan iklan untuk menjaga sikap positif pengguna terhadap merek yang di jual.

2. Menaraik pengguna baru dengan menggunakan merek yang sudah ada dengan menekankan manfaat positive dari merek tersebut.

3. Memposisikan produk baru kepada pengguna yang telah ada.
Memposisikan produk baru kepada pengguna baru dan pasar yang baru muncul.


Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar